Aktivis Kalteng, Soyeng Asang: Pemerintah Harus Menyingkapi Aksi Massa di UPR!

PALANGKA RAYA - Menyikapi adanya reaksi keras masyarakat Kalimantan Tengah (Kalteng) terhadap penerimaan mahasiswa TA 2023 di Universitas Palangka Raya (UPR) baru - baru ini, khususnya Fakultas Kedokteran.

Aktivis Kalteng, Soyeng Asang sangat prihatin dan mengharapkan agar pemerintah serta semua pihak yang peduli terhadap generasi penerus pembangunan Kalteng Khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya, harus lebih serius menyikapi dan menindak lanjuti reaksi tersebut. 

Baca juga: Kejar Pelaku Pencucian Uang, KPK Latih Aparat Penegak Hukum

Universitas Negeri pada umumnya adalah harapan yang utama bagi Siswa tamatan sekolah Menengah Atas (SLTA) maupun oleh orang tua, mengingat jenjang status Negeri dan kualitas pendidikan serta fasilitas yang terjamin ditambah lagi adanya program - program beasiswa yang betul - betul sangat membantu meringankan siswa dalam menunjang perkuliahannya.

Banyaknya putra - putri Kalteng yang di berada di daerahpelosok pedalaman, terbatas dalam mendapatkan informasi untuk dapat memperoleh beasiswa pada dunia pendidikan lainnya.

Baca juga: Fadli Zon Dukung Upaya Tasikmalaya Jadi Kota Pendidikan Kerja Sama Dunia Internasional

 "Informasi beasiswa yang didapat para siswa didik sering tidak diketahui, apalagi bagi masyarakat pendalam yang anaknya lagi menuntut ilmu di perguruan tinggi, " kata  Soyeng Asang, salah satu aktivis di provinsi Kalteng ini.

Ini perlu keseriusan pemerintah melalui dinas Pendidikan dan pihak Universitas agar bisa transparan, dor to dor kepada masyarakat tentang program beasiswa dimaksud. Kelayakan - kelayakan siswa penerima beasiswa ini harus betul - betul tepat sasaran. 

Baca juga: Dankodiklat AL: Perkembangan Teknologi Informasi Menuntut SDM TNI AL Berkualitas

Harapan saya sebelum masa ujian siswa Sekolah Menengah Atas ini berlangsung para siswa maupun orang tua harus mengetahui kalau program - program beasiswa itu ada atau tidak ada.

 "Semua orang tua tidak mengingini anak - anaknya putus sekolah, hanya terbentur masalah keuangan, " ungkap Soyeng.

Baca juga: Hari Meterologi Dunia ke-72, Dwikorita: Sekolah Lapang Iklim BMKG Bantu Petani dan Nelayan untuk Tangguh

Namun apabila itu ada program dari pemerintah yang dapat diketahui informasinya, sebelum masuk jenjang perguruan tinggi, maka hal itu akan mudah untuk dipikirkan kedepannya bagi masyarakat kecil.

Menindaklanjuti aksi damai oleh masyarakat di UPR beberapa hari lalu. Dengan ini saya pribadi menyampaikan, untuk pemangku kepentingan agar bisa menyingkapinya dengan baik dan bijaksana, karena semua untuk kepentingan masyarakat khususnya daerah Kalteng.

Baca juga: LaNyalla: Pentingnya Membumikan Kembali Semboyan yang Digagas Ki Hajar Dewantoro